
AC Milan dinilai oleh beberapa pengamat dan analis sepak bola punya performa yang berbeda saat tanpa Rafael Leao di lapangan.
Ada yang menilai Milan justru lebih stabil dan terorganisir saat Leao absen, terutama karena perubahan taktik yang dilakukan pelatih Massimiliano Allegri yang fokus pada struktur defensif lebih kuat.
Namun demikian, Leao tetap dianggap sebagai elemen penting karena kemampuannya mengontrol permainan dan menjadi pembeda di lini depan saat fit ataupun bermain.
Sebagaimana juga diketahui, Milan kadang menunjukkan performa lebih teratur dan defensif kuat saat Leao tidak bermain, seperti saat Allegri memilih untuk memainkan Ruben Loftus-Cheek dan Christian Pulisic di lini serang tanpa Leao.
Maka Hal itu memunculkan tim AC Milan dengan pendekatan yang berbeda dan kadang lebih aman secara taktik.
Absennya Leao terkadang disebabkan cedera yang memperkecil pilihan ofensif Milan dan membuat pelatih perlu menyesuaikan strategi dengan pemain yang tersedia.
Struktur tim menjadi lebih berhati-hati dan kurang mengandalkan kreativitas individu seperti yang dihadirkan Leao.
Jadi, meskipun ada pandangan bahwa AC Milan kadang lebih stabil tanpa Rafael Leao karena perubahan taktik maupun disiplin defensif, pemain itu tetap sangat penting untuk kekuatan ofensif dan kreativitas tim saat bermain penuh.
Kendati demikian, AC Milan dinilai bisa beradaptasi tanpa Leao tapi kualitas individu dan pengaruh Leao di lapangan masih sangat dibutuhkan untuk hasil optimal.